Beranda > Kumpulan Kata-Kata > Pantun Cinta & Bijak

Pantun Cinta & Bijak


kueh cucur enak rasanya
kueh serabi putih warnanya
hatiku hancur karena cinta
siapakah yg akan jadi pengobatnya

muter muter di pulau formosa
memang indah pemandanganya
ku hargai kritik dan saranya
semoga bermanfaat bagi kita semua

dihutan banyak lebah madu
rasanya manis,disuka pemburu
kamu adalah cintaku
dan aku amat sayang padamu

kembang gula di perigi
untuk aku minum jamu
kemana pun kamu pergi
aku slalu rindu kamu

meski hanya buah jambu
tapi ini bisa diramu
meskipun jarang ketemu
cintaku hanya untukmu

wahai seruling buluh perindu
suaranya memikatku
wahai gadis pujaanku
aku sangat cinta kamu

meski aku sudah kenyang
tetap harus minum jamu
perempuan yang ku sayang
bolehkah aku bertamu

Kelap kelip bintang bertaburan
hanya satu yg tampak terang
sungguh banyak pria pilihan
hanya kanda yg paling ku sayang

Kelap kelip bintang bertaburan
begitu indah bagai berlian
sungguh banyak pria menawan
hanya abang yg ku rindukan

Kelap kelip di tengah malam
kulihat bintang sangat menawan
biar cinta banyak rintangan
ku jaga cinta dg kesetiaan

Kelap kelip bintang seribu
indah menawan di tengah malam
sunggu aku sedang merindu
rindu di hati yg terdalam

Kelap kelip bintang menari
indah bagai mata bidadari
kanda kuharap menjaga diri
untuk diriku sampei ku kembali

Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya

Di sana sini bunga pun kembang
Senanglah kumbang tinggal sendiri
Putuslah sudah kasih dan sayang
Jangan di harap dia kembali
Sungguh malangnya hidupmu bunga
Janganlah layu sebelum kembang
Tentulah diri akan merana
Karena bunga tiada berdaya

Bunga yang malang jaga dirimu
Jangan lah layu sebelum kembang
Pupuklah iman dalam hatimu
Kalau kau layu di buang orang

Ukir-ukir lah si kayu jati,jadikanlah sebuah jambangan
Pikir-pikir sebelum terjadi,janganlah menyesal kemudian

Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah

Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan

Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju

<p>Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Asam kendis asam gelugur
ke 3 asam riang riang
badan menangis di dlm kubur
teringat badan tak pernah sembahyang

Kemumu di tengh pekam
Di hembus angina jatuh ke bawah
Ilmu yang tak pernah di amalkan
Bagai pohon tak berbuah
Buah smangka buah labu
Buah d ats enak rsanya
B’bondonglh km mnuntut ilmu
Krn wjb hukumnya

Naik pesawat ke pakistan
Smpaix pst cepat
Bljrlh dr kesalahan
Klk kbhagiaan kn d dapat

ada harta tidak terjaga
Ada peti tidak berkunci
kisah cinta anak remaja
Sekejap kasih sekejap benci

Ada pijat tuan buangkan
Ada inti pulut direndam
Ada hasrat tidak diucapkan
Ada hati kenapa dipendam?

Anak ayam belajar berenang
Anak itik di paya bakau
Mulut menyebut hati terkenang
Rindukan adik jauh di rantau

Anak bangsawan menjahit tabir
Sulam di tepi siku keluan
Benci tuan Cuma di bibir
Dalam hati membara sayang

Aneka warna awan di langit
Alam indah bak lukisan
Harapkan cinta dari si genit
Isteri di rumah dilupakan

Angin menderu pokok bergoyang
Ribut taufan hujan berderai
Bulan madu mengusap sayang
Bulan depan diajak bercerai?

Angin sejuk menggigit tulang
Baju tebal cepat dicari
Cerai dirujuk kasih berulang
Cinta sejati Cuma sekali?

Asam paya si asam pauh
Limau abung beli sekati
Tuan bahagia di benua jauh
Saya di kampung menanti-nanti

Bagai diandam daun di dahan
Ditiup angin bunyi berdesir
Rindu dendam tidak tertahan
Nasi dingin terasa pasir!

Basah kuyup berdiang ke api
Kering juga kain dan baju
Angin bertiup menyentuh pipi
Kasih menyapa membawa rindu

Belum tahu pedasnya lada
Belum rasa pahitnya jadam
Belum mahu digelar janda
Belum mesra cintamu padam

Belum tua sudah bersabut
Delima muda gugur merekah
Jatuh hati kasih bersambut
Habis sekolah kita bernikah

  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Jangan lupa untuk meninggalkan komentar terbaik anda mengenai artikel ini karena 1 komentar anda sangatlah berpengaruh untuk berkembangnya blog ini.